Sejarah Teriakan Eaa Suporter Indonesia dan Apresiasi Dunia



Foto: Suporter Indonesia Dikagumi Dunia | KetiKANS

Adalah Suporter Indonesia, Berisik tapi Kreatif, juga Fantastis!. Suasana itu sudah biasa terlihat di Indonesia, tidak terlalu berbeda cara orang Indonesia dalam memberikan dukungan. Mereka tak peduli jenis olahraga  entah itu sepakbola atau bulutangkis sekalipun semuanya sama, asalkan Indonesia semua jadi gila!.

Gila-gilaan, adalah sebutan bagaimana cara supporter Indonesia, memberikan dukungan kepada negara yang dicintainya. Pernyataan ini tidak berlebihan rasanya, jika melihat pengakuan dunia internasional akan kegilaan sup porter kita.


Istora dan Suporter Indonesia
Foto: Istora Senayan dan Suporter Indonesia | KetiKANS


Di bulu tangkis, tak ada yang bisa sejajar dengan Istora Senayan, para pebulu tangkis dunia telah mengakui, bahwa istora selalu menjadi rumah bulutangkis yang sesungguhnya.

Istora Senayan yang berlokasi di Jakarta Selatan itu dan suporter Indonesia merupakan dua hal yang sama-sama menjadi sangat melegenda di dunia Bulutangkis internasional. Sejak zaman Rudy Hartono hingga KetiKANS ini diterbitkan, pemain asing yang bertanding di Istora Senayan selalu mengagumi dukungan suporter Indonesia, sekaligus mengakui keangkerannya.

“Penonton sangat berisik, saya jadi tidak fokus dan tidak bisa mendengar instruksi pelatih dengan jelas. Pertandingan saya bersamaan laga Ahsan dan Setiawan,” dalih Lin Dan usai bertanding di Istoran Senayan, Jumat (14/8/2015) malam.

Tidak terkecuali Saina Nehwal yang mengagumi penonton Istora bahkan super Dan sering menyalahkan berisiknya istora ketika menerima intruksi pelatih. Perlu sobat KANS ketahui bahwa Lin Dan, seorang Legenda Tunggal Putra Tiongkok itu belum pernah juara di Istora Senayan.

Berbeda dengan Super Dan, Lee Yong Dae justru mengaku memiliki perasaan campur aduk.

“Selalu menarik main di sini. Tidak ada suporter Bulutangkis sefanatik di Istora. Kadang menciutkan nyali dan tidak bisa konsentrasi. Tapi saya tahu banyak pendukung perempuan Indonesia yang mengidolai saya, dan itu jadi penyemangat untuk tampil baik, terima kasih,” kata Lee Yong Dae pebulutangkis Ganda Putra Korsel yang bayak di idolai penonton Istora itu.



#EaaForIndonesia



 

Animo masyarakat terhadap bulutangkis di Indonesia memang terbilang cukup besar apabila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Tak ada kata lelah untuk menyemangati para pahlawan karpet hijau yang berjuang mengharumkan nama bangsa, asalkan Indonesia semua jadi gila!.

Dukungan terus mengalir selama pertandingan bagaikan denyut nadi yang tak berhenti menyuntikan darah semangat untuk para pejuang olahraga Indonesia. Bahkan, beberapa pemain asing yang merasakan euforia dukungan supporter Indonesia ikut berdecak kagum.

Teriakan “Eaa-Huu” menjadi sesuatu yang "biasa" di telinga saat pertandingan bulutangkis di Indonesia. “Eaa” diberikan untuk para pemain Indonesia sedangkan “Huu” ditujukan bagi lawan bertanding pemain Indonesia.

Ketika shuttlecock melayang dan dipukul pemain Indonesia, penonton di Istora pun dengan kompak berteriak Eaa!. Kemudian diteruskan dengan suara pukulan balon plastic para penonton saat Shuttlecock melaju ke seberang net dan menghasilkan poin untuk pemain Indonesia.

Berikutnya giliran pemain lawan yang memukul shuttlecock tersebut. Lalu mereka, para supporter garuda menyambutnya dengan teriakan Huu yang membahana. Begitu terus tidak pernah berhenti selama pintu Istora terbuka bagi para Suporter.


Dukungan Suporter dan Eksistensi 'Eea-Huu'
 
Foto: Teriakan Eaa Dukungan Suporter Indonesia | KetiKANS

- 1990

Pada era sebelum 90’an hanya teriakan Huu yang akrab ditelinga para pemain. Hal ini berdasarkan pengakuan pebulutangkis Indonesia peraih Kejuaraan Dunia 1983, Luis Pongoh.

+ 1990

Sementara pada generasi 1990 hingga sekarang, teriakan Eaa dan Huu selalu menghiasi Istora Senayan. Pada era 90’an itulah, yang juga era nya pebulutangkis Rexy Mainaky teriakan Eaa dan Huu mulai terdengar.

Walau pun teriakan penyemangat itu kerap membuat lawan gemetaran, namun hal ini juga bisa dan bahkan untuk beberapa pemain Indonesia menjadi bumerang terhadap dirinya sendiri. Namun faktanya sebagian besar para pemain Indonesia mengakui berkah dari gema Eaa Istora.

Menurut Rexy, teriakan Eaa para supporter Indonesia telah membawa berkah bagi pukulannya yang menjadi lebih berirama. Sementara bagi Jonatan Cristie setelah mengalahkan Lin Dan dalam Indonesia Open 2016, Ia memperoleh 200% semangat dilapangan.

Eksistensi 'Eea-Huu' suporter Indonesia masih terus meningkat hingga saat ini. Walau prestasi tahun masih tidak sejaya dulu, namun para suporter Indonesia tak akan pernah berhenti berteriak di Istora menggemakan “Indonesia.. Indonesia..”.

Satu hal yang jelas, bahwa Suporter Indonesia selalu punya cara yang khas dalam memberikan dukungan untuk negara yang dicintainya, Indonesia!.


Mohon dalam berkomentar tetap pada etika, Silakan...
Share on Google Plus

Penulis Mad Rizal

Menulis membuat kita tahu siapa diri ini, untuk apa dan siapa. Karena dengan menulis kita tahu sejauh mana kita melihat, mendengar, dan memahami dunia ini. -KetiKANS-
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar