Memaknai Kehidupan: Petugas Parkir, Si Kaya Yang Tidak Sombong



Assalamu’alaikum
Petugas parkir
Petugas parkir

Demi kenyamanan dan keamanan para pengunjungnya, Cafe, Mall, Restoran, Rumah makan, dan sejenisnya menyediakan tempat parkir. Agar pada saat pengunjung tengah asyik berbelanja atau tengah lahap menyantap makanan yang disediakan, mereka tidak was-was mengenai kondisi kendaraan yang dibawa. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran petugas parkir yang dengan setianya menunggui dan menjaga kendaraan pengunjung.

Di tengah terik matahari yang tengah panas-panasnya membakar kulit, petugas parkir tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Walau hanya dibayar Rp.1000 s/d Rp.2000 per kendaraan yang parkir. Tak menyulutkan niatnya mencari nafkah demi sesuap nasi untuk istri dan anaknya yang sedang setia menunggu kedatangannya di rumah. Hujan deras sekali pun, tak mampu memadamkan semangat yang sedang menggebu di hatinya. Ya,, karena api dalam hatinya bukan api biasa. Melainkan api cinta.. yang tulus dicurahkan untuk istri dan anaknya.

Setiap hari dijalani dengan penuh keikhlasan. Tanpa sedikitpun kata ‘ikhlas’ keluar dari mulutnya yang lantang jika sedang memakirkan kendaraan itu. Hanya bukti dari ikhlas yang bisa dia beri, dari ucapan “kanan, kiri, terus, mundur, stop” yang sudah menjadi lantunan nya sehari-hari. Terlihat sederhana memang, karena mata kita memandangnya biasa. Tapi jika hati yang digunakan untuk melihat makna dibaliknya? Wow! The Beautiful Word.

Hari demi hari tak menentu. Seringkali tak banyak pundi –pundi rupiah yang bisa dikantongi, tapi tak masalah. Bukan itu yang jadi tujuan. Yang penting, ‘tetap berpenghasilan’. Oh iya dan satu lagi, yang paling dan lebih penting, halal.

Tak banyak yang bisa pak petugas parkir ceritakan. Yah, itulah kehidupannya sehari-hari. Setiap hari sebelum tempat parkir ditoko yang menjadi tempatnya mencari nafkan buka, ia sudah stand by disana. Menunggu kedatangan pelanggan yang hendak memarkirkan kendaraan disana. Menjaga, mengawasi, dan memakirkan. Kegiatan rutin yang menghiasi harinya.

Petugas parkir sedang memarkir mobil
Petugas parkir sedang memarkir mobil



Kaya Yang Sebenarnya

Apa yang biasa dipikirkan tentang orang kaya? Punya banyak uang? Rumah mewah? Mobil mewah? Dan hal-hal mewah lainnya?. Sekarang coba bandingkan dengan pak petugas parkir. Apa dia kurang kaya? Mobil dan motornya sangat banyak sekali. Bahkan mungkin tak terhitung karena setiap hari selalu hadir dengan berbagai macam merk dan jenis yang berbeda.

Itu bukan miliknya kan?

Bukan, itu milik orang lain.

Lalu, dimana letak kekayaannya?

Di hatinya dan fikirannya. Dia punya mobil dan motor yang banyak. Itu sudah pasti jika dilihat dari tempatnya bekerja. Tapi, tak pernah sedikitpun ia mengaku jika semua kendaraan itu miliknya. Mengapa? Ya, karena itu milik orang lain yang dititipkan kepadanya. Dan itulah kekayaan sebenarnya. Saat kita memiliki harta yang banyak, tetapi tak melupakan bahwa itu adalah titipan dari Allah SWT. Andai semua orang yang kaya raya di dunia menyadari akan hal yang kadang terlupa ini, pasti tak akan ada orang miskin yang lapar, meminta belas kasihan orang lain. Yang ada adalah kehidupan yang tenteram, aman, damai, dan sejahtera.

Nah, itu tadi filosopi kehidupan dari seorang petugas parkir. Bahkan hal yang sering dipandang sebelah mata pun jika dilihat dengan sudut pandang lain maknanya sangat besar ya sobat. Semoga artikel ini bermanfaat ya dan kita bisa memaknai kehidupan dengan lebih baik lagi. Like & Share if you like it.
Share on Google Plus

Penulis Unknown

Menulis membuat kita tahu siapa diri ini, untuk apa dan siapa. Karena dengan menulis kita tahu sejauh mana kita melihat, mendengar, dan memahami dunia ini. -KetiKANS-
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar:

  1. Subhanalloh, dalem banget tulisannya. Padahal masih muda, tapi bisa nangkep hal-hal sepele kaya gini.

    Btw, lama gak main ke blog ini, eh udah banyak banget postingannya. Dulu saya tengokin gak nambah-nambah postingannya padahal, hahaha.

    Tetep semangat nulisnya, banyak loh yang baca tulisan adek. Cuman pada gak komen aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe.. iya, udah lama juga kang, makasih ya.

      siap, selalu semangat ko. jangan kapok mampir ya :D

      Hapus