Olahraga tinju berduka, seorang legenda tinju dunia
telah meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Jumat 3 Juni 2016 malam waktu
setempat atau Sabtu 4 Juni pagi WIB, adalah Muhammad Ali yang menghembuskan
nafas terakhirnya.
Muhammad Ali adalah seorang olahragawan yang tidak
hanya peduli dengan dunia ring yang melambungkan namanya. Ia adalah sosok
inspiratif yang peduli dengan kondisi sosial masyarakat, inilah yang membuat
tokoh dan masyarakat dunia yang bahkan tidak menggemari olahraga tinju namun
sangat menghormati dan mengidolai petinju
mualaf ini.
Kini Muhammad Ali sudah tiada, tidak banyak yang tidak
mengetahui kisahnya dengan Islam, lantas bagaimana awal mula Muhammad Ali
mengenal dan menjadi seorang muslim? Berikut kisahnya yang KetiKANS rangkum dari
berbagai sumber terpercaya.
PANGGIL AKU
MUHAMMAD ALI
Nama lahirnya adalah Cassius Marcellus
Clay, dilahirkan di Kentucky, Amerika Serikat pada 17 Januari 1942 (wafat 74
tahun). Muhammad Ali memulai karir tinjunya sejak usia 12 tahun.
“Cassius Clay adalah nama budak. Saya tidak
memilihnya dan saya tak menginginkannya.”
Ali mengumumkan keislamannya pada publik
pada tahun 1964, setelah Ia meraih juara dunia kelas berat dengan mengalahkan
Sonny Liston. Perkataan bahwa dirinya tidak menggunakan nama lahirnya itu Ia
ucapkan setelah masuk Islam.
Pemimpin Nation of Islam (NOI), Ellijah
Muhammad yang telah membantu dan membuat namanya seperti yang dikenal dunia
hingga kematiannya, yaitu Muhammad Ali.
“Saya adalah Muhammad Ali, itu berarti
dicintai Tuhan dan saya ingin orang menggunakan nama itu ketika berbicara
dengan saya.”
Pengumuman keislamannya banyak dianggap
pihak sebagai bualan belaka. Koran – Koran saat itu menulis tentang
pengkhianatan dan ada yang menuduh Muhammad Ali hanya ingin tiket tinjunya laris
diburu banyak orang.
Keislaman Muhammad Ali saat itu walau
banyak disesalkan banyak orang dan penggemarnya, namun perlahan Muhammad Ali
diterima sangat baik bahkan menjadi ikon tinju kebanggaan Amerika Serikat dan
dunia.
SHALAT
MENDAMAIKANNYA
Pada tahun 1967 Ali harus dihukum masuk
penjara karena menolak bergabung bersama pasukan militer Amerika Serikat dalam
peperangan melawan Vietnam. Keberaniannya menolak wajib militer bukan karena
ketakutan banyak orang Amerika lainnya yang melihat banyak anggota militer
negaranya pulang dengan cacat fisik, namun karena pendiriannya sebagai seorang
muslim dengan ajaran Islam yang mengajarkan perdamaian bagi seluruh alam.
“Bagaimana saya mau membunuh seseorang jika
saya shalat lima kali sehari unutuk perdamaian.”
Bukan hanya dipenjara, Muhammad Ali tidak
izinkan untuk bertinju selama tiga tahun dan semua gelar juara dunianya harus
Ia relakan.
ISIS BUKANLAH
KAMI
Selain dikenal sebagai petinju hebat,
Muhammad Ali juga dikenal sebagai seorang yang lantang bersuara dalam isu
sosial, politik, bahkan agama. Perkataannya dinilai banyak orang sangatlah
bijaksana.
“Saya seorang muslim dan pembunuhan orang
tidak bersalah tidak ada hubunganya dengan Islam di Prancis, San Bernardino
atau dimana-mana di dunia ini.”
Sampai ajal menjemputnya, Muhammad Ali
selalu tegas dalam menegakkan agamanya terutama di Amerika Serikat. Berbagai
opini buruk tentang Islam terutama dari kalangan tokoh sering Ia bantah,
termasuk perkataan bakal calon Presiden AS Donald Trump.
“Muslim sejati akan tahu cara kejam yang
dijuluki Islamic Jihadist itu sangat bertentangan dengan apa yang diajarkan
oleh Islam.”
“Mereka telah mengalihkan banyak orang dari
belajar tentang Islam. Muslim sejati tahu dan patut tahu ini salah disisi Islam
untuk memaksa orang masuk Islam.”
SEBARKAN
Artikel Ispiratif Muhammad Ali ini sebagai bahan
pembelajaran kita untuk menjadi hamba Tuhan yang lebih baik!
0 komentar:
Posting Komentar